.

Indonesia Top Model 2013 Audisi Provinsi Papua : 4 Finalis Siap Berangkat ke Jakarta

KOTA JAYAPURA - Setelah digelar selama 3 hari, 4 – 6 April 2014, akhirnya terpilih 4 orang finalis Indonesia Top Model (ITM) 2013 Audisi Provinsi Papua yang akan mewakili Provinsi Papua di Malam Grand Final ITM Tingkat Nasional bulan September 2013 yang akan dilangsungkan di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

Keempat finalis tersebut adalah Dara Amanda Siwabessy – Joe Hasan yang tampil sebagai Pemenang I, dan Martha Langowuyo – Palty Monim Runer Up yang terpilih setelah menyisihkan 34 peserta dari beberapa daerah lainnya melalui serangkaian penjurian yang ketat dan menegangkan

Dara Amanda Siwabessy kelahiran Jayapura, 14 April 1997 berdarah Ambon - Serui merupakan anak kedua dari pasangan Hein Siwabessy dan Venny Warinussy yang masih berusia 16 tahun dan kini duduk di bangku kelas II SMA Advent Doyo Baru Sentani. Sedangkan Joe Hasan kelahiran Ambon 22 February 1992 yang merupakan atlet taekwondo anak ke-8 dari pasangan Abdullah dan Halmi.

Sedangkan Martha Langowuyo adalah mahasiswa semester VI FISIP Universitas Cenderawasih kelahiran Jayapura, 21 Juni 1991 anak ke-6 dari pasangan Yakobus Langowuyo dan Abina Yarisetouw yang berdomisili di Sentani Barat, sedangkan Palty Monim kelahiran Sentani 24 November 1995 yang kini masih duduk di bangku sekolah kelas II SMA YPKP Sentani merupakan anak dari pasangan Chonstant Monim dan Fince Yarona.    

Selain menetapkan 4 finalis, Dewan Juri juga menetapkan pemenang The Best Kategori, dimana untuk kategori The Best Catwalk diraih oleh Leisa M. Nekwek peserta perwakilan Kabupaten Jayawijaya, The Best Intelegence Rama Irfiandi perwakilana Kota Jayapura, The Best Foto Model Priska Putri Bulurdity sedangkan untuk kategori The Best Favorit di raih oleh Arif Andiananta yang berhasil mendapat dukungan 384 suara dari 1.214-an kupon vote yang dibagikan kepada penonton yang memadati area Mal Jayapura mulai dari lantai 1 sampai lantai 3.

Malam final yang berlangsung di Mal Jayapura itu mulai sejak pukul 16.00 WIT yang dibuka secara resmi oleh Iwan Setiawan, Ketua Yayasan Pembina Model Indonesia (YAPMI) Pusat dan didahului parade 34 peserta dalam balutan busana casual.

Kemudian para peserta kembali performance dengan busana batik khas Papua, dimana mereka memperagakan batik tulis Putri Dobonsolo Sentani milik Ny. Mariana Ibo. Peserta putra mengenakan kemeja batik, sedangkan peserta putri mengenakan kain batik sepanjang 3 meter yang di kreasi sendiri oleh masing – masing peserta di bantu oleh tim make up ITM 2013 yang di koordinir oleh Rhere Salon Sentani.

Uniknya untuk peserta putri tidak diperkenankan menggunakan jahitan dalam memodifikasi kain batik yang mereka gunakan, sehingga masing – masing peserta di tuntut lebih kreatif, dan hasilnya mereka menampilkan rancangan busana eksklusif yang membalut tubuh mereka yang hanya bermodal 3 meter kain batik.

Dan sebagai pamungkas, ke-34 peserta kembali performance dengan menggunakan gaun malam dan jas resmi yang merupakan sumbangan beberapa tenant di Mal Jayapura.

Dewan Juri yang terdiri dari Iwan Setiawan (Ketua YAPMI Pusat), Yudisthira (Desainer Ibukota), Farida Sasya (Model Senior) dan Walhamri Wahid (Ketua YAPMI Papua / Pemred Majalah MOP)  kemudian menetapkan 10 peserta putri yang masuk babak 10 besar yakni Putri : Dara Amanda Siwabessy, Irene Juwita Lumban Tobing, Priska Putri Bulurdity, Leisa M. Nekwek, Intan Rizky Permatasari, Anna Maria Awes, Edith Abigail N. Malonda, Novi Shentya Wulan Sari, Cristina Maraneta Lumenta dan Martha Lagowuyo.

Sedangkan untuk kategori putra hanya 6 orang yang layak masuk ke 10 besar yakni Palty Monim, Joe Hasan, Rama Irfiandi, Muhammad Rustama, Arif Andiananta, Rahmat Riswan Sapta Surya Syam.

Kemudian dilanjutkan dengan wawancara terbuka kepada peserta yang masuk 10 besar, dimana para peserta menarik undian untuk memilih dewan juri yang akan bertanya kepada mereka masing – masing satu pertanyaan dengan waktu untuk menjawab tidak lebih dari 2 menit.

Adapun pertanyaan yang diberikan adalah seputar bahaya narkotika, HIV/AIDS, lingkungan, kepariwisataan, dan wawasan seputar masalah – masalah sosial lainnya.

Malam Final ITM 2013 Peragawan – Peragawati Audisi Provinsi Papua selain menampilkan performance 34 peserta juga menampilkan fashion show wedding dress koleksi Rhere Salon Sentani, tradisional dance, modern dance, dan games serta door prize kepada penonton.

Ketua Panitia ITM 2013 Peragawan – Peragawati Audisi Provinsi Papua, Walhamri Wahid dalam laporannya menjelaskan bahwa penyelenggaraan event ITM 2013 Audisi Papua bukan semata – mata ajang berlenggak – lenggok di atas catwalk, namun menurutnya, event ini bisa menjadi semacam media pembelajaran dan sarana edukasi bagi generasi muda untuk pembentukan karakter dan kepribadian sehingga pesan moral dan pesan – pesan lainnya lebih mudah di sampaikan kepada generasi muda.

“bicara edukasi tidak bisa lagi kita menerapkan pola konvensional, dimana pendidik memegang tongkat atau kayu dengan mata melotot memaksa generasi muda untuk mencintai lingkungan atau menjauhi narkoba, tapi harus di gunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga apa yang ingin disampaikan lebih mudah dicerna oleh generasi muda”, katanya.

Dengan pertimbangan itulah, kenapa dirinya tertarik untuk mengambil lisensi penyelenggaraan ITM 2013 Peragawan – Peragawati yang untuk tahun 2013 ini merupakan kali pertama di gelar di Provinsi Papua, serta melakukan pembinaan terhadap generasi muda melalui YAPMI Papua.

Nantinya semua peserta ITM 2013 Peragawan – peragawati Audisi Provinsi Papua akan terikat kontrak dan di bawah manajemen EXMO Indonesia Models dan menjadi anggota YAPMI Papua, dan pihaknya sudah merancang sebuah program dan kegiatan sosial kemanusiaan yang mana para peserta akan menjadi relawan dari kegiatan – kegiatan dimaksud.

“yah, saya hanya ingin mengembangkan konsep media pembelajaran yanag efektif bagi generasi muda untuk ikut merasakan, dan peduli terhadap persoalan sosial kemasyarakatan yang ada di sekitar mereka, jadi selain mereka nantinya menjadi model – model yang akan coba kita orbitkan sesuai talenta masing - masing, mereka juga harus menjadi agen pembaharuan di tengah – tengah masyarakat, itu misi saya”, kata Walhamri Wahid.

Menurutnya selain mengirimkan ke-4 finalis yang terpilih untuk mengikuti Malam Grand Final Tingkat Nasional, nantinya YAPMI Papua juga akan menggelar Pameran Kerajinan dan Kebudayaan Papua di lobby Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

“Agendanya tanggal 26 – 29 September itu para finalis di karantina, juga akan dilangsungkan Pameran Kerajinan dan Kebudayaan Tingkat Nasional  yang akan diikuti 33 provinsi se-Indonesia, jadi dari Papua, rencananya kami akan membawa misi kerajinan dan kebudayaan Kabupaten Asmat selain kerajinan dan kebudayaan Papua dari daerah lainnya”, katanya lagi.

Kegiatan ITM 2013 Peragawan – Peragawati Audisi Provinsi Papua yang di selenggarakan oleh YAPMI Papua, EXMO Indonesia Models dan MOP Event Organizer & Advertising di dukung penuh oleh Majalah MOP dengan beberapa sponsor pendukung diantaranya Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat, Semuwa Group, Partai Nasdem, Mal Jayapura, Aston Hotel, PT. Freeport Indonesia, Bank Papua, Batik Tulis Putri Dobonsolo, Quadrat Fotography, Malibu Studio, Martha Tilaar Salon Day Spa, Rhere Salon, KPA Kota Jayapura, SPA Production, Semuwa Advertising, Semuwa Laundry, dan Surya Mandiri Digital Printing.

Dan sejumlah media menjadi media partner diantaranya TVRI Papua, TOP TV, RRI Jayapura, Rock Radio FM, Harian Bintang Papua, Harian Papua Pos, dan rencananya untuk Grand Final di Tingkat Nasional di bulan September disiarkan secara live oleh TVRI Pusat. [BintangPapua]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment