.

Ujian Nasional di Provinsi Papua Berjalan dengan Baik

KOTA JAYAPURA - Meski di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia mengalami masalah, namun di Provinsi Papua Ujian Nasional berjalan dengan baik. Menurut Kapolda Papua Irjen Pol. Tito Karnavian,MA,Phd, kelancaran pelaksanaan UN di Papua ini antara lain berkat kerja sama yang baik antara beberapa pihak.

Selain itu,  pihaknya juga melakukan pengawasan secara proaktif untuk mengantisipasi terjadinya hambatan-hambatan pada saat pendistribusian soal UN, baik tingkat SMA/SMK sederajat, dan tingkat SMP sederajat serta SD.

Setelah UN SMA/SMK sederajat selesai, dan kini sedang berlangsung UN SMP, Polda Papua kembali menghadirkan panitia UN Provinsi Papua dan Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura untuk mendengarkan langsung tentang penyelenggaraan UN dan prosedur pelaksanaan secara teknisnya di lapangan.

"Dalam pertemuan ini, panitia UN Provinsi Papua menjelaskan bahwa UN tahun ini khusus Provinsi Papua semuanya tidak ada hambatan dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Meski kami Papua dengan medan yang sulit, tetapi berkat kerja sama dan berkat Tuhan, semua bisa berjalan dengan baik," ujar Kapolda kepada wartawan usai Coffee Morning Kapolda Papua dengan Rektor Uncen Jayapura di Aula Rupatama, Polda Papua, Senin (22/04/2013).

Kapolda mengakui UN tahun ini dapat berjalan secara baik karena panitia UN bekerja proaktif sehingga tidak ada halangan yang bisa menghambat jalannya UN, meski ada hal-hal teknis yang dihadapi panitia.

Untuk pengamanan soal UN, sebelumnya Polda  Papua sudah bekerjasama melakukan pengawalan dari proses pengiriman ke daerah-daerah kabupaten/kota. Polda  Papua juga memerintahkan kepada Polres-Polres di daerah untuk terus mengawasi naskah soal UN, sehingga berkat kerja keras tersebut, semua berjalan lancar.

Sementara itu, Rektor Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura, Drs. Festus Simbiak,M.Pd mengatakan pihaknya kembali duduk bersama antara Polda Papua, Panitia UN Provinsi Papua dan pihak Perguruan Tinggi Uncen untuk meninjau kembali perbagai hal  yang dimungkinkan atau kemungkinan ada kaitan dengan pelaksanaan UN yang  baik.

"Jadi intinya bagaimana pelaksanaan UN yang baik di Papua ini supaya diharapkan tak terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan  yang mengganggu  penyelenggaraaan UN  di Papua, baik di SMA  maupun SMP. Dengan pertemuan  ini kita harapkan  Kapolda dalam  tugas dan kewajiban menjaga keamanan, sudah menempatkan para personelnya pada setiap satuan pendidikan dan diharapkan mereka benar-benar  bertanggungjawab dalam pelaksanaan tugasnya," ungkapnya.  

Menurutnya, sejauh ini tidak ada hambatan,  baik  antara pihak Kepolisian dengan  pihak Panitia Penyelenggara. Mulai dari penerimaan soal, keamanan sudah ada. Kemudian waktu distribusi soal  juga pihak kepolisian  tetap mengawal sampai pada   tempat penyimpanan soal, dan kemudian Polisi juga mengamankan lokasi penyimpanan itu.

Bahkan pada saat pelaksanaan UN di setiap  satuan pendidikan, pihak polisi juga ada di sana. Mereka  berada di sana  tidak menggunakan pakaian resmi tetapi menggunakan pakaian preman. "Ini satu terobosan postif yang dilakukan Polda Papua untuk memberikan pengamanan ketika UN berlangsung," tuturnya.   

Menurut Rektor  bahwa keterlibatan Perguruan Tinggi Negeri di dalam pelaksanaan UN ini adalah  dalam rangka mengawasi penyelenggaraan yang jujur, yang dapat memberikan gambaran  bahwa lulusan dari SMA  itu adalah lulusan  yang baik dan yang mempunyai kualitas akademis yang diharapkan karena  pada  akhirnya mereka  akan menjadi  input bagi Perguruan Tinggi sehingga dari awal  pihaknya sudah tahu bahwa penyelenggaraan pendidikan pada  tingkat SMA  atau pun di bawahnya sudah dilakukan dengan baik  sehingga pada  waktunya nanti  tes masuk Perguruan Tinggi  ini  mungkin  lagi  tak seperti yang  dulu-dulu.

"Tahun ini kita sudah mulai  50 persen nanti mahasiswa di Perguruan Tinggi yang masuk  pada  tahun 2013  ini mereka yang adalah ikut seleksi undangan. Seleksi melalui undangan ini adalah   Perguruan Tinggi hanya menyeleksi prestasi akademik dari  siswa SMA mulai dari semester  1-5 mereka  yang berprestasi baik, termasuk yang mempunyai prestasi akademik lainnya misalnya dia pernah   menjadi  juara  olimpiade, pernah  jadi atlet terbaik dan lain sebagainya," paparnya.

Menurut Festus Simbiak, semua itu  akan dipertimbangkan sehingga lulusan  yang  masuk ke Perguruan Tinggi yang akan diambil dari  undangan ini adalah mereka  yang sudah berbobot. "Kita  tak meragukan lagi. Tes  yang  kita lakukan masuk  itu karena daya tampung di  Perguruan Tinggi yang  terlalu besar," jelasnya.

Kemudian   yang  kedua  adalah melalui  tes  ini pihak perguruan tinggi mencoba mencari calon-calon mahasiswa  yang  terbaik yang  tadinya baru tamat  dari SMA, lebih melihat pada potensi dan kualitas anak tersebut jika dia mempunyai kemampuan akademik maka secara otomatis akan diterima.

Dikatakan program studi yang paling dominan  di Uncen adalah Fakultas Kedokteran, kemudian Kesehatan Masyarakat. Untuk tahun ini  mulai masuk  lagi  untuk  program  Farmasi. Ini program  yang  menjadi primadona.

"Program tersebut peminatnya bukan hanya dari Papua tetapi ada pula  siswa  yang mendaftar  dari  luar Papua tapi dengan kriteria mendahulukan anak-anak Papua  dan lulus Papua  ada  satu dua   yang terseleksi masuk terutama  mereka   yang  memilih program studi yang  animonya sedikit.

"Jadi kita  tak  membedakan dia  dalam soal kualitas, tapi dia ada kesempatan   untuk dia bias, kita  menampung lulusan Papua,  kita dahulukan anak-anak Papua dan  anak non Papua  tapi lulusan Papua, sedangkan siswa lulusan dari luar Papua jika ada peluang," jelasnya.  

Menurutnya, seleksi  untuk  undangan, sudah tinggal diumumkan 25 -  27 April  2013. Nanti  diumumkan secara on line setiap peserta bisa akses sendiri  untuk lihat namanya lulus atau tidak masuk di Uncen. [JPNN| AntaraFoto]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment