.

Jelang Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI, Situs Sejarah Gereja dan Objek Wisata di Jayawijaya Ditata Rapi

WAMENA (JAYAWIJAYA) - Sebelum pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI) XI se-Tanah Papua, panitia akan melakukan penataan situs sejarah Gerejawi, termasuk juga penataan obyek-obyek wisata. Sekretaris Umum Panitia Pesparawi XI yang juga adalah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jayawijaya, Karel F. Mambay,SE., M.Pd.K., mengungkapkan hal tersebut, terkait adanya pernyataan dari Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya yang meminta panitia tidak hanya memperhatikan persiapan gedung lomba dan kebersihan kota, tetapi panitia juga harus melakukan penataan situs-situs sejarah gerejawi.

Dijelaskannya, dalam perencanaan panitia, salah satu tugas dari Seksi Kebersihan yaitu melakukan penataan situs sejarah gerejawi maupun obyek-obyek wisata, yang dikoordinasikan dengan Dinas Pariwisata. “Saya sangat berterima kasih atas masukan yang sangat baik dan kami akan menindaklanjuti dengan seksi yang bertanggung jawab untuk bisa melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Paling tidak satu bulan sebelumnya situs-situs sejarah ini sudah dilakukan pemeliharaan yang dianggap perlu, sehingga ketika tamu datang, mereka bisa melihat situs-situs sejarah gerejawi dan obyek-obyek wisata yang ada”, ungkapnya di ruang kerjanya.

Dikatakannya pelaksanaan dari 14 kategori lomba membutuhkan waktu 7 hari, sedangkan keseluruhan waktu yang ditetapkan adalah 12 hari, yang terdiri dari 2 hari sebelum pelaksanaan lomba ( H-2 ) dan 3 hari setelah pelaksanaan lomba ( H + 3 ) dan 7 hari waktu pelaksanaan lomba. “Sehingga dari waktu tersebut bagi kontingen yang sudah selesai tampil bisa melihat obyek wisata yang ada, karena Seksi Angkutan dan Transportasi sudah menyediakan armada bus untuk mobilisasi kontingen dari bandara ke tempat penginapan, dari penginapan ke tempat lomba dan sebaliknya, selain itu setiap kontingen akan disiapkan 2 kendaraan tipe Avanza yang penggunaannya 1 unit untuk official dan 1 unit lagi untuk melayani keperluan kontingen. Dengan begitu diharapkan, semua kegiatan bisa berlangsung dengan baik dan tepat waktu, termasuk mengunjungi obyek wisata”, jelasnya.

Menurut Sekretaris Umum, panitia hanya memfasilitasi untuk melakukan pembersihan dan penataan, sedangkan yang lebih bertanggung jawab adalah pengelola dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi-lokasi tersebut. “Untuk itu marilah secara langsung masyarakat dan umat beragama ikut terlibat. Dengan keterlibatan masyarakat dan umat beragama khususnya yang ada disekitar tempat wisata, merupakan peran serta aktif untuk mendukung pelaksanaan Pesparawi,” tandasnya. [Kemenag]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment