.

Imparsial Minta Pemerintah Siapkan Dialog Damai Akhiri Kekerasan di Tanah Papua

KOTA JAYAPURA – Kembali terjadinya penembakan di Kabupaten Puncak Jaya, Papua yang menewaskan satu anggota TNI dan satu warga sipil, Selasa (25/06/2013) mengudang keprihatinan LSM pemerhati HAM, Imparsial.

Direktur Imparsial, Poengky Indarti mengatakan, pihaknya menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Kasus penembakan itu menambah panjang catatan kekerasan yang terjadi di Papua, dan menunjukkan Papua masih menjadi daerah konflik.

“Guna mengakhiri segala bentuk kekerasan di Papua, sudah saatnya Pemerintah mulai persiapan dialog dengan kelompok yang dianggap berseberangan. Kami berharap pemerintah tidak alergi dengan dialog karena dialog damai, justru akan menghasilkan rasa saling percaya dan mampu mengurai masalah,” kata Poengky Indarti via pesan elektroniknya, Rabu (26/06/2013).

Menurutnya, Imparsial juga mendesak pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku, agar ada kepastian hukum serta berharap Polda Papua mempaparkan ke masyarakat sampai dimana pengusutan kasus kekerasan beberapa waktu lalu di Puncak Jaya.

“Kami harap peristiwa ini jangan dijadikan alasan untuk terus mengirim pasukan ke Papua. Pemerintah juga jangan selalu berpikiran masalah Papua hanya sekedar masalah kesejahteraan, tapi juga masalah lain yang harus dituntaskan seperti pelanggaran HAM. Sudah saatnya Pemerintah mempertimbangkan, masalah di Papua bukan sekedar kesejahteraan, sehingga solusinya tidak cukup dengan gelontoran dana Otsus atau pendekatan Otsus Plus,” kata Poengky Indarti.

Sebelumnya, Selasa (26/06/2013) sekitar pukul 14.00 WIT, penembakan kembali terjadi di wilayah Puncak Jaya, Papua. Korban adalah seorang anggota TNI dari Yonif 753 Nabire, Letnan Dua I Wayan Sukarta bersama seorang warga sipil yang berprofesi sebagai sopir, Tono.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya peristiwa penempakan tersebut terjadi di Kampung Jigonikme, Distrik Ilu,Kabupaten Puncak Jaya. Pelaku adalah kelompok bersenjata yang jumlahnya diperkirakan kurang lebih tujuh orang dengan menggunakan senpi laras panjang.

“Letda I Wayan Sukarta anggota Yonif 753 mengalami luka tembak di bagin kepala, tulang kering kaki kanan, luka bacok di bahu kanan, luka bacok di paha kanan dan luka iris di pipi kiri. Korban meninggal dunia di TKP. Sementara Tono menurutnya, mengalami luka bacok di kepala bagian belakang, luka bacok di punggung. Korban juga meninggal dunia di TKP,” kata I Gede kepada wartawan, Selasa malam (25/06/2013).

Adapun kerugian materil yakni satu pucuk senjata api FN milik korban Letda I Wayan Sukarta diambil para pelaku. Satu unit mobil Ford DS 8832 KA dibakar di Tempat Kejadian Perkara (TKP). [TabloidJubi]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment