.

Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Fakfak Ingatkan Penguatan 'Satu Tungku Tiga Batu'

FAKFAK - Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Fakfak, Taher Rengen, mengingatkan kembali perlunya memperkuat rasa persaudaraan, sehingga mampu menangkal potensi gangguan yang datangnya dari luar Fakfak.

“Kalau kita lihat, beberapa kejadian yang berhubungan dengan politik dan keamanan, justru dilakukan oleh orang luar Fakfak. Kalaupun ada masyarakat Fakfak yang ikut, biasanya karena ajakan dan ikut-ikutan. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar Fakfak tetap aman dan nyaman, kita bisa menguatkan kembali rasa persaudaraan kita, dengan mengusung motto kita, satu tungku tiga batu. Jika persaudaraan kuat, maka hembusan angin model apapun, tidak akan berpengaruh,” ulas Taher Rengen.

Meski demikian, Taher Rengen juga meminta peran aktif pemerintah, baik pusat maupun daerah. Sebab menurut Taher, beberapa masalah yang belakangan timbul, lebih karena pemerintah terkesan kurang aktif. Misal masalah pemalangan, biasanya berawal dari proses pembayaran yang kurang transparan.

“Pemerintah harus bisa menyelesaikan masalah dengan tepat dan cepat. Jika tidak, akan berpotensi menimbulkan masalah baru di masyarakat,” ujar Taher.

Taher Rengen setuju jika dikatakan bahwa masalah keamanan daerah adalah tanggung jawab masyarakat juga.

“Itu jelas. Kita semua bertanggung jawab menjaga keamanan daerah,” ujarnya.

Disinggung masalah 1 Juli besok, dimana merupakan moment khusus di Papua, Taher Rengen menyatakan bahwa masalah Papua sudah jelas, yakni merupakan bagian dari NKRI.

“Kalau masalah itu sudah jelas. Papua merupakan bagian dari NKRI. Ini yang harus kita jaga. Jadi saya tegaskan, tipe masyarakat Fakfak dikenal santun. Maka jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan dengan berbicara baik-baik,” tegas Taher Rengen. [FakfakInfo| KabarGereja]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment