.

Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tingkat Provinsi Papua Berlangsung Meriah

KOTA JAYAPURA - Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda Provinsi Papua Dra.Rika Monim,MM mengaku, Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat provinsi Papua sekaligus dalam rangka 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papua.

Pada peringatan anak nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2013 Biro Pemberdayaan Perempuan Papua telah menggelar berbagai kegiatan seperti dialog interaktif di RRI, Karnaval yang melibatkan 2000 anak, pameran dan penyerahan akte lahir gratis secara simbolis oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal dan Wali kota Jayapura Benhur Tomy Mano.

Penyerahan akte kelahiran secara gratis merupakan program Wali Kota melalui dinas kependudukan dan catatan sipil Kota Jayapura, sementara penyerahan alat pendengaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan penyerahan kursi roda merupakan program Gubernur Papua melalui dinas kesejahteraan, sosial dan masyarakat terisolir Provinsi Papua.

|Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak Setda Provinsi Papua, Dra. Rika Monim, MM kepada Papua Pos usai peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di GOR APO, Jayapura, Sabtu (20/07/2013) mengaku bahwa maksud digelarnya hari anak nasional tingkat provinsi Papua agar seluruh komponen bangsa Indonesia yaitu pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua bersama-sama mewujudkan kesejahteraan anak dengan menghormati hak-hak anak dan memberikan jaminan terhadap pemenuhannya tanpa perlakuan diskriminatif.

“Menggugah dan meringankan kesadaran seluruh komponen bangsa bahwa kecerdasan anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa,”terangnya.

Oleh karena itu kepada anak perlu diberikan bekal keimanan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhurm bersusila, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara tujuannya adalah meningkatkan peran serta pemerintah, dunis usaha, masyarakat, keluarga dan orang tua dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak dan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa bangsa Indonesia berkomitmen untuk memnuhi hak-hak anak sesuai konvensi hak-hak anak.

Peringatan HAN yang di pusatkan di GOR Cenderwasih tersebut ditutuap dengan KKR mini atau ibadah pengucapan syukur, sementara peringatan hari anak ini disponsori oleh Telkomsel, Hypertmart, bank Papua, bank mandiri dan Bank BRI serta Gramedia dan salah satu persekutuan doa dari Jakarta.

Disinggung mengenai kekerasan terhadap anak masih sangat tinggi, sementara untuk secara nasional Januari-Maret mencapai 900 kekerasan terhadap anak.

“Faktor utama penyebab kekerasan terhadap anak di Papua adalah karena tidak ada komitmen dan komunikasi antara orang tua dan anak,”jelasnya.

Menurutnya, komunikasi antara anak dan orang tua sangat kurang. Sehingga tingkat kekerasan terhadap anak di Papua cukup tinggi, selain itu salah hal penyebab kekerasan terhadap anak adalah karena pengaruh lingkungan. Sehingga hampir setiap hari dimedia-media memberitakan kasus pelecehan seksual terhadap anak.

Untuk melindungi korban kekerasan terhadap anak, pemerintah Provinsi Papua melalui Biro Pemberdayaan Perempuan dan Anak telah membentuk wadah pusat pelayanan terpadu perempuan dan anak yang terletak di Kotaraja. [PapuaPos]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment