.

Sebagai Tuan Tanah, Romanus Mbaraka Minta Orang Asli Papua Harus Ciptakan Lapangan Pekerjaan

TORAY (MERAUKE) - Bupati Merauke Drs. Romanus Mbaraka,MT  ketika mengunjungi Kampung Toray dan saat arahannya kepada masyarakat ia berkata dirinya tidak menginginkan orang asli Papua menggantungkan hidupnya pada alam tetapi harus mampu menciptakan lapangan kerja  sendiri sehingga  sebagai tuan tanah orang Papua mampu bersaing dengan pendatang . Kerja keras harus dilakukan,  cara satu-satunya mengolah tanah untuk mendapatkan hasil dari hasil olahan untuk dijual demi kelangsungan hidup.

Dua tahun lebih dirinya menjabat sebagai kepala daerah telah berupaya dan berjuang  agar masyarakat Papua sejahtera serta memperoleh hidup yang layak, salah satunya adalah dengan menurunkan dana Gerbangku, pembangunan jalan, pembangunan tower agar masyarakat mendapatkan kemudahan dalam berkomunikasi dan masih banyak lagi bentuk upaya lainnya yang telah dibuktikannya kepada masysrakat asli sebagai satu tanda bahwa dirinya benar-benar mencintai rakyatnya yang telah mengangkatnya untuk membangun negeri tercinta.

Pembangunan tempat-tempat ibadah juga telah dilakukan baik di perkotaan maupun di perkampungan agar masyarakat tau bersyukur kepada Tuhan sebagai sumber kehidupan.  Untuk itu dirinya mengajak supaya masyarakat kampung harus rajin beribadah terkusus bagi masyarakat Kristen pada hari Minggu wajib dilakukan agar segala yang dikerjakan diberkati olehTuhan.  Menurutnya, jika masyarakat malas berdoa serta bersyukur kepada Tuhan maka jawaban terakhir adalah sampai kapanpun orang Papua tidak bisa maju.

Untuk itu ia mengajak supaya hari esok orang Papua harus maju melalui doa dan kerja keras serta merubah pola hidup yang  selama ini membuat orang Papua tidak bisa berkembang. “Jadi hari ini kita berkumpul ,kita harus diskusi kira-kira kita mau buat apa untuk hidup kita,”ungkap Bupati saat berkunjung di Kampung Toray Kamis (27/06/2013).  Hal penting yang ia tekankan kepada masyarakat asli adalah kebiasaan menjual  tanah harus dihentikan karena akan merugikan nasib masyarakat pemilik tanah itu sendiri.  Selaku pimpinan daerah ia berjanji selalu siap untuk membantu masyarakat dan terus mengantarkan masyarakat papua untuk terlepas dari keterbelakangan.

Mengolah tanah untuk jangka panjang, menengah dan untuk kebutuhan harian harus dilakukan dan ini merupakan pikiran yang ia terapkan kepada masyarakat  untuk segera dilakukan.  Hal ini dilakukannya karena ada kebijakan gubernur tentang dana otsus mencapai 80 persen turun ke Kabupaten sehingga untuk orang papua pemerintah berupaya untuk seting jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Masyarakat Papaua harus maju, tidak boleh menyerah dan terkikis oleh kemajuan dan pekembangan zaman.

Kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Merauke, Bambang Triatmoko menjelaskan tentang tanaman pisang kapok dan pisang raja yang akan dibudidayakan di antaranya di Kampung Torai sebanyak 5 hektar . Budi daya pisang ini dilakukan karena permintaan pisang untuk dikirim ke daerah Timika cukup banyak selanjutnya pisang punya prospek pasar yang cukup bagus.  Kemudian daerah Erambu 5 hektar, poo 2 hektar, kuel 3 hektar, kanas 2 hektar, Bupul kampung  3 hektar , Sota 6 hektar , Yanggandur 3 hektar  dan Rawa Biru 3 hektar.  Beberapa daerah ini ke depan nanti diarahkan  menjadi sentral pisang kapok dan pisang raja.Ia menambahkan sebelumnya, petugas Dinas Pertanian akan melaksanakan sosiaalisasi tentang pelaksanaan penanaman pisang kepada masyarakat sedangkan untuk bibit pisangnya dikatakannya sudah dipersiapkan. [SuaraMerauke]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment