.

Proyek Pembangunan Mansinam Masih Terganjal Dana dari Kementerian Agama

MANOKWARI - Proyek pembangunan situs Mansinam yang diinstruksikan presiden Susilo Bambang Yodhoyono nampaknya masih terganjal dengan belum dibangunnya sejumlah fasilitas yang sudah direncanakan dalam proyek berskala nasional ini.

Tenaga khusus Gubernur Bidang Sumber Daya Alam M.L Rumadas mengatakan belum berjalannya proyek pembangunan ini karena minimnya dana yang dianggarkan pihak kementerian kepada Papua Barat.

”Misalnya seperti pembangunan gereja dan gedung penunjang gereja yang direncanakan akan dibangun bersamaan dengan pelataran gereja,”katanya mencontohkan ketika berbicara kepada wartawan Kamis (02/05/2013).

Dituturkan pembangunan gereja yang membutuhkan anggaran Rp 19,7 miliar baru dibantu kementerian agama berupa bantuan sosial sebesar Rp 100-400 juta padahal menurutnya pembangunan gereja merupakan tanggungjawab kementrian Agama.

Rumadas yang diberikan mandat untuk menyelesaikan pembangunan ini mengaku akan berusaha mencari dukungan bantuan dana kepada pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota hingga ke pihak perusahaan di papua dan Papua Barat, pada 6 Mei mendatang, ia menjadwalkan akan melakukan pertemuan di Jakarta untuk meminta dukungan bantuan dana kepada pemerintah pusat, juga kepada BNG Tangguh di Bintuni dan PT freeport di Timika Papua sejauh ini baru Freeport yang telah bersedia membantu.

Selain itu Rumadas mengatakan akan meminta bantuan dana kepada pemerintah kabupaten kota se-Papua Barat. Rumadas mengaku penjabat sekda Papua Barat isak Hallatu telah mengiyakan untuk melakukan shiring anggaran dari kabupaten/kota di Papua Barat pada pos dana Otsus sekitar Rp 20 miliar.”Kami juga akan mintadukungan dari berbagai pihak lain termasuk dari kepala GKI se- Tanah Papua,” imbuhnya.

Sejumlah fasilitas yang belum dibangun selain gereja yakni gedung penunjang gereja, kantor dan pengelola gereja, museum dan ruang terbuka (open space) kantor desa, pembangunan balai kampung, rumah adat dan rumah kepala suku lapangan olahraga jalan lingkar pulau, restarea dan selter  PKL disepanjang jalan lingkar pulau, jalan menuju tugu patung kristus raja dan pembangunan dermaga rakyat (tambatan perahu).

Adapun total rencana biaya pembangunan situs mansinam yaitu 141.713.806.000 milyar yang dirincikan sebagai berikut, kawasan wisata religius meliputi dermaga 24,3 milyar, kantor pengelolaan 2,4 milyar museum plus ruangan terbuka publik 10,9 milyar gereja + open space/ pelataran 19,4 milyar. Kawasan wisata budaya meliputi kantor kepala kampung/kepala desa 632,6 juta puskesmas 1,031 milyar sekolah dasar saru atap 3,2 milyar, taman kanak-kanak 891 juta, rumah penduduk tipe 36, 50 unit 19.1 milyar, balai kampung/tempat pertunjukan 1,06 milyar, pasar desa 8 unit 684 juta, rumah guru dan dokter tipe 45 sebanyak 10 unit 3,7 milyar, gardu PLTD dan kantor rumah jaga 1 milyar  kawasan iand  mark meliputi patung kritus raja (perunggu, tinggi 15 meter) 23,2 milyar selter dan open space atau peralatan land mark 6,4 milyar jalan lingkar dan jalan konstruksi beton 11,663 km 17,3 milyar rest area dan selter PKL 1,8 milyar Real cost (include PPN) 136.831.556.000, jasa perencanaan (include PPN) 2.934.900.000, jasa pengawasan (include PPN) 1.947.350.000.

Ia mengaku sejauh ini pembangunan yang sudah terlaksana seperti sbelter dan open space/pelataran seluas satu hektar iand mark tugu situs sejarah. Pembuatan Patung Kristus Raja lambat dilakukan karena kegiatan dibuat terpisah. Patung tersebut sudah ada di Manokwari namun masih tersimpan di kontainer karena dudukan patung belum selesai dikerjakan. Patung terdiri dari 560 potongan dengan berat 8 ton bahannya terbuat dari baja.

Khusus untuk land mark di bangun dua tahap tahun 2012 dan tahun 2013, pembangunan pelataran gereja,kantor pengelola, dermaga kapal, puskesmas, rumah dinas dokter dan rumah paramedic, USB SMP, PLTD, kantor pengelola rumah jaga dan jaringan air bersih, pasar tradisional, jalan lingkar pulau. [BintangPapua| WorldTourismDirectory]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment