.

Kesenjangan Sosial dan Ketidakadilan Harus Jadi Perhatian Serius

KOTA SORONG - Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Tohari menyatakan kesenjangan sosial dan ketidakadilan harus menjadi perhatian serius karena semakin memprihatinkan.

“Keadilan yang timpang dan kesenjangan yang sangat lebar harus jadi perhatian serius,” katanya dalam sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa di Kota Sorong, Papua Barat, Selasa.

Dia menyebutkan salah satu ketidakadilan dan kesenjangan sosial ada pada data bahwa hanya 0,22 persen orang Indonesia menguasai 56 persen aset nasional. Sebesar 87 persen aset yang dikuasasi itu berupa lahan tidur, padahal 80 persen petani kini tak punya lahan.

Oleh karena itu, kata dia, empat pilar kehidupan kebangsaan harus semakin disosialisasikan dan diterapkan.
Hajriyanto juga menyinggung soal kemajemukan sebagai wujud Bhinneka Tunggal Ika. Saat ini, jumlah penduduk nasional sekitar 247 juta jiwa dengan kemajemukan yang terfragmentasi.

Dengan jumlah penduduk sebanyak itu, Indonesia berada di urutan keempat setelah China (1,4 miliar), India (1,2 miliar) dan AS (300 juta).

Bedanya, kata Hajriyanto, kemajemukan yang ada di Indonesia jauh lebih beragam dibanding ketiga negara lainnya.

“Kita lebih majemuk, kemajemukan yang luar biasa. Akan tetapi, kemajemukan kita lebih ‘segmented and fragmented pluralism’,” katanya.

Ia menegaskan bahwa terpeliharanya kemajemukan di dalam NKRI karena adanya pilar-pilar kehidupan bangsa yang kuat. [BintangPapua| ]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment