.

Masuki 10 Tahun, Alfons Manibui Ajak Semua Pihak di Kabupaten Teluk Bintuni Utamakan Kualitas

BINTUNI (TELUK BINTUNI) - Memasuki usia ke-10 tahun, tanggal 9 Juni 2013, Teluk Bintuni tak lagi disebut kabupaten baru, melainkan sudah cukup dewasa. Sebab itu, Bupati drg. Alfons Manibui, DESS mengajak semua pihak di daerah ini untuk berpikir dan bertindak atas prinsip kedewasaan, maka aspek kualitas diutamakan. Pada upacara peringatan HUT kabupaten Teluk Bintuni yang digelar kemarin itu, Bupati Alfons Manibui menjelaskan pula tentang, kabupaten Teluk Bintuni sudah bukan lagi disebut-sebut sebagai kabupaten baru ketika memasuki usia satu dasawarsa ini.

"Usia satu dasawarsa ini, hendaknya ada rasa bangga atas kabupaten dan tanah ini. Kabupaten yang masyarakat dan pemerintah sudah cukup dewasa. Maka cara perpikir dan bertindak atas dasar prinsip kedewasaan, maka aspek kualitas diutamakan," kata Alfons Manibui ketika sebagai inpektur upacara, di Lapangan Tahiti, kelurahan Bintuni Timur, Senin (10/06/2013).

Bupati Alfons sangat yakin dengan perubahan cara pandang masyarakat dan aparatur pemerintahan bahwa kabupaten Teluk Bintuni sudah bukan lagi kabupaten pemekaran atau kabupaten baru di provinsi Papua Barat, maka banyak kemajuan akan dicapai dalam membawa daerah ini menuju Bintuni Baru, lebih maju dan berdaya saing di tanah Papua. Tantangannya, aspek kualitas dikedepankan, sehingga butuhkan kerja keras, dan semangat juang yang tinggi untuk melakukan segala sesuatu dengan lebih baik, lebih cepat dan lebih bermanfaat dalam tugas sehari-hari.

Pola-pola lama yang dilakukan atau digunakan ketika masih berpikir bahwa kabupaten ini, sudah saatnya ditinggalkan. Karena kebiasaan seperti itu turut mempengaruhi kemajuan daerah ini.

"Memang kita membutuhkan waktu dan proses yang panjang, ketika kita ada rasa takut untuk berkarya, maka kita cenderung melihat ke belakang. Tapi, jika kita berani, bekerja dengan rasa bangga atas tanah ini, minimalkan rasa takut, lihatlah bahwa kita mampu bekerja bersama, dan dalam kurung waktu selama ini kondisi daerah ini lebih baik," ajak bupati Alfons.

Bupati kemudian menguraikan capaian pembangunan yang dilalui selama 10 tahun, sejak 9 Juni 2003 silam hingga kini. Tugas-tugas pemerintahan secara umum yang sudah dikerjakan disebutkan termasuk peningkatan jumlah penduduk kabupaten ini sejak 10 tahun terakhir yang awalnya berjumlah 37 ribu kini menjadi 64 ribu penduduk. Bupati menjelaskan bahwa perubahan yang signifikan pada jumlah penduduk ini, pertanda bahwa kabupaten ini memiliki daya tarik yang besar, dan peluang hidup untuk masa depan dengan keamanan daerah yang sangat kondusif.

Jumlah kampung yang awalnya 95 pada 10 Distrik, kini meningkatkan menjadi 265 kampung menyebar pada 24 Distrik, begitu juga dengan jumlah aparatur pemerintah daerah, dan kabupaten ini telah memberikan lapangan kerja bagi 6 ribu orang. Terkait dengan pelayanan publik, Alfons memberikan signal bahwa tak lama lagi kota Bintuni dan sekitarnya listrik menyala 24 jam.

"Pemerintah belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar, listrik masih mati hidup merdu ditelinga saya dan saudara sekalian, namun PLN sudah memberikan kabar tak lama lagi listrik menyala 24 jam," ungkapnya.

Bupati menyebutkan pula tantangan dan pekerjaan yang masih harus dilaksanakan kedepan, dan sangat penting seperti penyedian air bersih bagi warga masyarakat yang hingga kini belum dilakukan sebagaimana mestinya. "Tantangan besar, belum tersedia air bersih dan transportasi public yang baik, dan cukup murah. Dan juga anggota pengangguran masih cukup tinggi 8 persen, harga barang dan jasa terlalu tinggi," sebutnya.

Pada peringatan HUT kali ini, terdapat pula kegiatan lainnya, seperti atraksi band Kompi Senapan E yang melibatkan pramuka yang ditampilkan usai upacara itu. Pada malam hari pesta rakyat dengan hadirkan artis ibukota. [RadarSorong| ImagePapua]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment