.

Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Kutuk Aksi Penembakan Tiga Relawan di Puncak Senyum

KOTA JAYAPURA - Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat mengutuk keras penembakan tiga relawan PMI di Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, akhir 31 Juli silam. Peristiwa ini dinilai sangat mencoreng kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama perlindungan terhadap tenaga kemanusiaan yang secara aturan internasional telah diterima baik oleh bangsa Indonesia.

Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla memerintahkan Sekretaris Jenderal PMI Pusat Budi A Adiputro dan Ketua Bidang Relawan dan Teknologi Informasi PMI Pusat H Muhammad Muas, ke Jayapura, untuk melakukan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Papua, Senin (05/08/2013).

Dalam pertemuan, Budi menyampaikan tiga hal yang telah disepakati dan diterima sebagai masukan untuk diperhatikan bersama. Pertama, meminta kepada jajaran pemerintah, TNI/Polri mengusut tuntas pelaku penembakan. Kedua, PMI mengutuk pelaku penembakan dan PMI Pusat meminta penertiban lambang PMI harus dihormati dan dihargai.

“Ketua umum PMI Pusat mengharapkan kasus penembakan ini diusut tuntas, mencari penyebab dan bila ditemukan menghukum sesuai aturan yang berlaku kepada siapa saja yang berbuat keji terhadap tiga relawan kami,” kata Budi.

Menurut dia, relawan PMI adalah relawan yang mengemban tugas kemanusiaan dengan menggunakan simbol dan lambang PMI yang diakui secara nasional dan internasional. Oleh karena itu, PMI mengimbau masyarakat nasional dan internasional mengutuk tindakan keji ini. Petugas kemanusiaan yang notabene melakukan tugas menjemput orang sakit justru ditembak dengan menggunakan identitas jelas PMI.

PMI meminta kepada TNI/Polri di Papua agar menertibkan penggunaan lambang, karena diduga ada kemungkinan justru model mobil yang sama dan lambang yang sama atau mirip membuat kelompok bertikai mungkin salah sasaran. Tetapi, apa pun dan siapa pun yang berada di mobil ambulans harusnya dilindungi.

“Kami harus melaporkan apa adanya ke Jenewa, kami akan berkoordinasi langsung dengan jajaran pemerintah pusat, Menko Polhukam maupun Panglima TNI/Polri bahwa jangan sampai terjadi hal-hal seperti ini,” ia menjelaskan.

Penembakan terhadap relawan PMI di Papua merupakan yang pertama kalinya. Aturannya, dalam keadaan konflik atau perang petugas kemanusiaan selalu dalam posisi netral

Dalam pertemuan, Pemprov Papua diwakili Asisten Satu Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elieser Renmaur, Ketua PMI Papua Drs Yohanis Safkaur, Ketua MRP Timotius Murib, Ketua PMI Kabupaten Puncak Jaya dan perwakilan dari TNI/Polri serta dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Papua Onne Wakur. [SinarHarapan]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment