Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Pungut Sunarto mengatakan selama ini program kesehatan di masing-masing puskesmas yang ada di Kabupaten Jayapura berjalan sendiri-sendiri tanpa ada sinkronisasi antara yang satu dengan yang lain.
“Memang, selama ini khusus penanganan malaria program sendiri, begitupula penanganan kesehatan ibu dan anak serta penanganan imunisasi sehingga kedepan berharap bisa bersatu, masyarakatpun tidak ragu untuk mendapatkan pelayanan di puskesmas,” ujarnya kepada Inspirasi di Sentani, Jumat (06/09/2013).
Pungut menuturkan pelatihan kader puskesmas ini merupakan salah satu program UNICEF yang juga bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Dimana diharapkan melalui pelatihan ini, para kader ini dapat melakukan penanganan pelayanan kesehatan secara lebih baik.
“Pelatihan ini membahas tentang integrasi pelaksanaan program imunisasi dan program KIA terhadap pencegahan kejadian malaria terhadap ibu hamil, bayi dan balita,” tegasnya.
Menurutnya, kaitannya dengan program imunisasi, seperti diketahui pencapaian UCI (Universal Child Imunization) kampung di wilayah Kabupaten Jayapura masih belum menunjukkan pencapaian yang maksimal sesuai dengan target yang diharapkan.
“Oleh karena itu untuk mendorong pencapaian target UCI Kampung sebesar 90 persen, akan dapat tercapai jika orang tua memiliki kesadaran yang tinggi untuk membawa anaknya agar diimunisasi di pusat pelayanan kesehatan,” urainya.
Selain itu, Pungut melanjutkan tentunya juga dibarengi dengan ketersediaan petugas dan kelengkapan vaksin yang memadai. Yang mana salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran orang tua untuk mengimunisasi anaknya, adalah dengan cara memberikan reward berupa kelambu berinsektisida (LLIN) kepada semua ibu hamil yang berkunjung ke sarana kesehatan, dan kepada semua bayi yang telah diimunisasi lengkap sampai campak. [InspirasiBangsa]
0 comments:
Post a Comment