.

Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) sedang Mencari Formulasi Otonomi Khusus Plus

PUTALI (JAYAPURA) - Otonomi Khusus (Otsus) di  Papua sudah berjalan selama 12 tahun, hanya saja hampir 50 persen kabupaten kota belum merasakan adanya Otonomi Khusus tersebut.

Hal ini menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah Papua dalam membangun masyarakat Papua, khususnya pemerintahan yang dipimpin oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Klemen Tinal.

Ini terlihat saat Wakil Ketua Komisi A DPR Papua  turun ke lokasi untuk melakukan kunjungan kerja di Kampung Putali Distrik Ebungfau Kabupaten Jayapura.

Dari kunjungan tersebut, salah satu kampung yang masih berada dalam jantung kota namun masih berada dalam kemiskinan, yang mungkin juga perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pasalnya masyarakat Kampung Putali hingga saat ini belum merasakan Otsus.  Karena masih ada beberapa rumah masyarakat sudah tidak layak lagi untuk dihuni.

Wakil Ketua Komisi A DPR Papua,Yanni, SH yang juga sebagai Ketua Gerindra Provinsi Papua bersama mantan ketua DPR Papua, Drs. John Ibo. Beserta rombongan ketika melakukan kunjungan kerja sekaligus untuk menjaring aspirasi masyarakat yang ada dikampung tersebut mengatakan, kunjungan yang dilakukan merupakan kegiatan rutin Komisi A DPR Papua untuk melakukan penjaringan  aspirasi. Yang mana saran-Saran yang berkembang di masyarakat tentang Otonomi Khusus Plus Papua namun masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang Otonomi Khusus Papua, karena dibenak masyarakat Otsus Papua itu identik dengan uang.

"Jika masyarakat belum semua mengenal otsus yang saat ini lewat gubernur baru diganti dengan yang namanya otsus plus, maka sebagai anggota dewan yang melindungi aspirasi rakyat akan berjuang untuk mempertahankan otsus sampai selamannya,"tandas Yanni.

Sekarang dengan Otsus ini lanjut Yanni, pihaknya mencari formulasi apa yang dimaksudkan dengan plus. Karena menurutnya plus itu artinya bertambah, sehingga dalam hal ini apanya yang bertambah.

"Jadi dengan berbagai masukan dari pada masyarakat ini tentu dari Komisi A setelah kami kumpulkan, Dan kami jadikan sebuah kesimpulan kemudian kesimpulan ini akan kami sampaikan kedalam forum yaitu Bamus lalu kita akan teruskan kepada gubernur  serta Mendagri yang ada kaitannya terhadap otonomi khusus yang ada di Papua," ujar Yanni.

Sementara itu kepala Ondoafi kampung Putali, Nells Octo Monim saaat ditemui Harian Pagi Papua menambahkan, Otonomi Khusus sudah mencapai belasan tahun tapi masyarakat dikampung putali belum tahu Otsus itu seperti apa dan masyarakat belum merasakan otonomi khusus Papua,”akunya.  [HarianPagiPapua]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment