.

Nilai Ekspor Provinsi Papua Mengalami Penurunan 66,22 Persen

KOTA JAYAPURA – Pada bulan Juli 2013, ekspor Papua mengalami penurunan sebesar 66,22 persen dibanding sebelumnya yaitu U$230,22 juta menjadi U$77,77 juta.

Penurunan tersebut utama dipicu oleh , penurunan volume ekspor biji tembaga dan konsentrat (HS26) senilai U$66,57 juta atau turun 68,71 persen dibandingkan Mei 2013.

“Pada bulan ini tercatat adanya ekspor migas ke Papua Nugini, namun nilainya sangat kecil U$42,” Kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua Adriana Robaha ketika menyampaikan reales bulanan BPS Papua, Senin (02/09/2013) kemarin.

Menurutnya, sejalan dengan turunnya nilai ekspor Papua dibandingkan bulan sebelumnya, nilai ekspor kumulatif Papua juga mengalami penurunan sebesar 8,04 persen menjadi US$1.014 juta dari US$1.103,55 juta pada komulatif Januari-Juni 2012. “Ekspor Papua masih didominasi oleh biji tembaga dan konsentrat [HS26], dimana pelabuhan Amamapare masih menjadi pintu utama untuk seluruh eksport tembaga,”ujarnya.

Pasalnya, pada bulan Juni 2013 sebesar 85,60 persen ekspor Papua keluar melalui pintu ini, sementara sementara pelabuhan Bade merupakan pintu utama untuk ekspor kayu ke kawasan Timur Tengah.

Lanjutnya, konsentrat tembaga masih menjadi andalan komoditi yang diekspor dari Papua. Meskipun nilainya tidak sebesar bulan sebelumnya sebesar 30 ribu ton konsentrat tembaga atau setara dengan nilai US$66,57 juta diekspor pada bulan Juni 2013.

“Eksport tersebut seluruhnya ditujukan ke Jepang, penurunan nilai ekspor bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya juga terjadi pada kelompok HS44 dan kelompok non migas laninnya,”terangnya. [PapuaPos]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment