.

Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) Realisasikan Sistem Pendataan Kartu Papua Sehat

KOTA JAYAPURA - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) mengagendakan sistem pendataan Kartu Papua Sehat (KPS) sekaligus pendistribusian kartu tersebut yang belum sempat terealisasi.

"Agendakan program pendistribusian KPS tersisa, kemarin kita baru diskusikan kita tidak bisa bagi kartu sehat itu begitu saja, nanti mama-mama, pemuda-pemuda yang putuskan sekolah dan tinggal di kampung-kampung serta bapa-bapa yang tinggal di kampung tidak bisa pegang kartu itu nanti hilang sehingga kalau bisa dibangun data base nya dulu baru dibagikan," kata pejabat UP2KP Paskalis Howay di Jayapura, Sabtu.

Paskalis yang kini menjabat Kepala Bidang Perencanaan UP2KP itu menuturkan, data base yang perlu didata adalah orangnya, tempat tanggal lahir, usia dan alamat.

"Aplikasinya harus dibuat sehingga di Puskesmas mana pun di Kampung-kampung harus mencatat supaya orang Papua siapa yang ada di kampung itu agar jelas," ujarnya.

Misalnya, di Kabupaten Biak, ada sembilan puskesmas, kemudian kampungnya ada berapa, harus diketik di Puskesmas, nanti data itu dibuka di Kabupaten dan dilihat puskesmas ini melayani orang Papua di kampung ini misalnya sebanyak sembilan ribu jiwa.

"Jadi sistemnya adalah sistem manajemen informasi puskesmas (of line) aplikasinya tidak berat," ujarnya.

Dia menuturkan, setiap tiga bulan sekali data base itu dikirim ke Dinas Kesehatan Papua dan UP2KP.

Pelaporan selanjutnya ke Gubernur akan diajukan oleh Dinas Kesehatan Papua.

Sistem itu, kata Paskalis, juga akan diterapkan untuk pemberian rujukkan juga mirip yakni Sistem Manajemen Rumah Sakit (Simeres) untuk pasien-pasien yang akan didorong.

Dengan demikian, menurut dia, pasien-pasien yang masuk melalui loket namanya diketik kemudian dilinkan ke ruangan yang harus dirujuk dan dokter yang bersangkutan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Kalau kita punya sistem penomoran sudah bagus di Puskesmas, Rumah Sakit tinggal menerima saja dan semua berpusat di rujukkan," ujarnya.

Ia menambahkan, sistem itu lebih praktis dan tidak terlalu repot tapi juga sangat membantu bidang perencanaan untuk bisa menentukan program kira-kira program ini untuk apa dan sasarannya untuk apa, di Kabupaten ini penyakit apa yang banyak, KPS membiayai penyakit-penyakit apa saja, dananya berapa, wilayahnya berapa. [Antara]
Bagikan ke Google Plus