.

Pemerintah Cina Ingin Bangun Jalan Trans Wutung - Wewak dan Merauke - Daru

KOTA JAYAPURA – Pemerintah Cina ingin  membangun jalan trans dari Wutung - Wewak sepanjang  300 Km dan jalan  lintas  dari Utara  sampai Selatan  atau Merauke-Daru (Ibukota Western Province) di  Papua New Guinea (PNG), setelah  Presiden RI  Susilo Bambang Yudhoyono  (SBY)  dan Perdana Menteri PNG  Peter O’Neill  bertemu dan membicarakan hubungan antara PNG dan RI.

Demikian disampaikan  Special Envoy of  Papua New Guinea Government to Indonesia Ministry of Public Enterprises and State Invesments  Franzalbert JA  Joku ketika dikonfirmasi di  Jayapura, Selasa (28/05/2013).

Dikatakan Joku, dalam pembicaraan kedua pemimpin negara   tersebut  disepakati  adanya peningkatan hubungan  antara  RI-PNG  di tingkat investasi dan perdagangan secara umum. Tapi ada  hal-hal khusus yaitu Cina  ingin bangun dan mengup-grade trans darat  Wutung — Wewak  sepajang  300 Km  lebih melalui  proyek multy years.

“Kepada siapa proyek ini mau dikasih yakni kepada  para  kontraktor  di Indonesia yang berkedudukan di Jayapura, karena lebih  gampang  bisa  menyangkau lahan pengembangan jalan itu dan juga  lebih gampang mensuplai bahan bangunan termasuk seperti semen dan sirtu,”  ujar Joku.

Kata dia, Cina  juga telah  menyepakati  investasi   pembangunan trans  ingin membangun Wutung—Wewak sepanjang  300 Km dan jalan  lintas  dari Utara  sampai Selatan  atau Merauke-Daru  dengan imbalan sejumlah lokasi emas  dan  gas bumi dikembangkan pemerintah  Cina.

Joku  mengatakan, pembangunan jalan  lintas  dari Utara –Selatan mendorong Joint  Economic  Development  supaya masyarakat PNG  dan masyarakat  Indonesia  yang hidup di Kabupaten-Kabupaten sepanjang perbatasan ikut menikmati  pembangunan di  kedua wilayah tersebut, karena  tanpa  menghadirkan infrastruktur jalan  sulit  membangun  daerah perbatasan ini.

“Pembangunan  di daerah perbatasan ini sangat  penting karena kesejahteraan masyarakat   yang hidup sepanjang jalan  itu  dan kesibukan menyekolahkan anaknya dan membangun dirinya, membangun bisnisnya, hidup ekonominya, sosialnya dan lain-lain,” katanya.

Dikatakan,  beberapa  hal sudah dibahas  dan draf perjanjian-perjanjian  sudah disiapkan  untuk pemerintah  PNG  dan  pemerintah Indonesia  menandatanganinya dalam kunjungan kenegaraan Piter O’Neill  ke Jakarta  17-19 Juni mendatang. [BintangPapua]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment