.

Empat Anggota Polda Papua Dianugerahkan Bintang Bhayangkara Nararia dan Satya Lencana Pengabdian


KOTA JAYAPURA - Empat Anggota Polda Papua dianugerahi penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masing-masing Bintang Bhayangkara Nararia dan  Satya Lencana Pengabdian.

Bintang Bhayangkara Nararia dianugerahkan kepada AKBP Alfius  Waroy.  Sedangkan Satya Lencana Pengabdian dianugerahkan  masing-masing  kepada  Kompol Martha  S. Tolau  (Kasubag Renmin Dit Sabhara Polda Papua)  dianugerahi Satya Lencana Pengabdian 24 tahun. Ipda Suharyono, S.Sos (Gadik SPN Jayapura)   dianugerahi Satya Lencana Pengabdian 16 tahun.  Sahar  Brigpol Budianto  (Bintara  Dit Propam Polda Papua) dianugerahi Satya Lencana Pengabdian 8 tahun.

Penganugerahan penghargaan dari Presiden kepada 4  anggota Polda Papua disematkan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH  pada Upacara Perayaan HUT Bhayangkara ke-67 di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (01/07/2013).

Keputusan Presiden RI No. 44 TK Tahun 2013 pada  24 Juni  2013 menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararia  sebagai penghargaan atas jasanya yang besar dengan  keberanian, kebijaksanaan dan  ketabahan luar biasa melampaui panggilan  kewajiban  yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan  Kepolisian.

Keputusan Presiden RI No. 45 TK Tahun 2013 pada  24 Juni  2013 menganugerahkan  Tanda
Kehormatan   Satya Lencana Pengabdian sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang  dalam melaksanakan tugas pokok dengan menunjukan etika profesi  secara terus-menerus selama  8 tahun, 16 tahun 24 tahun atau 32 tahun sehingga dapat  dijadikan  teladan bagi anggota Polri yang lain.

Sementara  itu,  Kapolri Jenderal  (Pol) Drs. Timur Pradopo  dalam sambutannya  sebagaimana  dibacakan Gubernur Papua  Lukas Enembe, SIP, MH pada upacara perayaan HUT Bhayangkara ke-67  yang mengusung  tema Sinergitas Kemitraan dan Anti KKN, Wujudkan  Pelayanan Prima, Penegakan Hukum dan Kamdagri Mantap Sukseskan Pemilu  2014 di Halaman Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (01/07/2013) mengatakan, berbagai pengalaman selama waktu  67 tahun  ini,  telah mematangkan karakter pengabdian untuk menjadikan Polri lebih  cerdas  dan tegar, dalam mengemban tugas memelihara keamanan dalam negeri.

“Kita patut bersyukur beberapa prestasi dan pencapaian kinerja Polri dewasa ini telah mendapat  apresiasi  dari  pemerintah, masyarakat dan dunia internasional,” kata Kapolri.

Dikatakan Kapolri, beberapa kasus  menonjol  dan meresahkan  telah  berhasil kita  ungkap seperti kasus  terorisme, narkoba, illegal logging, illegal mining, perdagangan dan penyeludupan  manusia, premanisme maupun  berbagai event pengamanan agenda kegiatan berskala nasional, regilonal maupun internasional.

Namun demikian,  ujar Kapolri,  pihaknya harus menyadari  disamping  keberhasilan  dan pencapaian tersebut,  masih  terdapat beberapa kelemahan dan kekurangan, yang perku segera kita perbaiki, terutama dalam  upaya membangun kepercayaan publik. Kini, kita  masih dinilai belum mampu memberikan layanan secara optimal.

Selain  itu, pada aspek pembinaan, masih ditemukan adanya oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran disiplin, kode etik, maupun tindak pidana, sehingga mencederai nama baik dan menurunkan citra institusi. Realitas ini menunjukan bahwa kita  harus terus melakukan pembenahan di segenap aspek organisasi, untuk menghasilkan  kualitas kinerja  yang lebih baik di masa yangb akan datang

Selanjutnya, perlu dipahami  bersama  kesuksesan dan capaian Polri  dalam  melaksanakan tugas  tak terlepas dari  bantuan, dukungan   serta kerjasama dengan masyarakat dan seluruh stake holders.

Karenanya, kata Kapolri,  pada kesempatan   yang berbahagia ini, saya mengucapkan  terima kasih  yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat  beserta instansi  terkait, yang telah  berpartisipasi mendukung pelaksanaan tugas Polri. Harapan saya kiranya semua  prestasi  dan keberhasilan yang diraih selama ini, dapat terus ditingkatkan  di masa  mendatang.

Sebagaimana diketahui, tegas  Kapolri, tantangan tugas  yang dihadapi Polri adalah residu permasalahan  yang mengendap pada berbagai aspek kehidupan, kemudian mengalir  da n muncul menjadi  gangguan Kamtibmas, dengan berbagai bentuk dan karateristik  yang beragam.

Hal ini menimbulkan konsekuensi  bagi kita, untuk terus melakukan kerjasama dan kemitraan yang sinergis, dengan masyarakat  serta seluruh elemen terkait, agar  potensi  dan gangguan Kamtibmas yang ada dapat  ditangani  secara  komprehensif, tuntas dan tak berkembang secara luas.

Guna menindaklanjuti  hubungan dan kerjasama  di atas Polri bersama  berbagai pihak  telah menindaklanjutinya dengan menjalin kesepakatan  bersama, antara lain tentang penghentian  kekerasan dalam mengatasi konflik sosial dan sistim peringatan dini, yang melibatkan sebelas  Kementerian   serta lembaga  termasuk  TNI.

“Kerjasama ini  bertujuan, agar penanganan  terhadap  setiap  akar permasalahan  dapat  berjalan efektif, terpadu  sesuai dengan tugas  dan fungsinya masing-masing,” tandas Kapolri. [BintangPapua| BintangPapua]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment