.

Jalan Lingkungan Rusak, Akibat Perbaikan Jembatan Matoa

KAIMANA - Pembangunan sebenarnya dilakukan untuk memberikan kemudahan bagi rakyat, dimana pun berada, karena pembangunan berasal dari uang rakyat. Namun jika pembangunan hanya kembali menyulitkan warga, sebenarnya pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan perencana pembangunan tersebut, haruslah lebih peka terhadap persoalan ini.

Pasalnya, akibat pembangunan satu unit jembatan Matoa yang merupakan jalan poros yang menghubungkan Kota Kaimana dengan Bandara Utarom Kaimana, serta Kampung Trikora dan Kampung Coa, sehingga arus transportasi harus dialihkan melalui jalan lingkungan, menyebabkan kondisi jalan lingkungan tersebut rusak parah. Bahkan, pengawasan pun lemah dari instansi teknis terkait dalam hal ini Dinas PU.

"Ini pembangunan untuk memberikan kemudahan kepada rakyat atau menyulitkan rakyat? Kenapa tidak bisa ditimbun saja di lokasi pengerjaan jembatan tersebut untuk lalu lintas kendaraan sementara waktu? Kalau semua kendaraan lewat jalan lingkungan ini, yang rata-rata dibangun dengan paving block saja, mana bisa tahan. Kondisinya sekarang ini sudah rusak parah,"  tegas Ketua LP2TRI Kaimana, Oknis Tutuhatunewa, yang dikonfimasi terkait dengan pengalihan arus lalu lintas ke jalan lingkungan tersebut, karena pengerjaan jembatan Matoa.

Dia mengatakan, jika memang kondisinya seperti ini, pasti anggaran harus disiapkan lagi untuk memperbaikinya. "Artinya setiap tahun pemerintah terus mengeluarkan anggaran untuk perbaikan, padahal masih banyak sektor pembangunan yang belum tersentuh. Kasihan rakyat masih hidup di bawah garis kemiskinan, apalagi pengembangan terus dilakukan di dalam Kota saja, sementara masyarakat yang berada di wilayah perkampungan, masih sangat membutuhkan bantuan dana tersebut untuk pengembangan ekonomi mereka?," ujarnya.

Dijelaskan, sebenarnya Dinas PU harus meminta kontraktor untuk menimbun di lokasi pembangunan jembatan itu saja, sehingga mengalihkan arus lalu lintas untuk sementara waktu.

"Kalau saban hari kendaraan lewat di sini, mana bisa bertahan? Apalagi ini hanya dibangun dengan paving block. Kalau ada tamu yang datang dari luar, bagaimana melewati jalan lingkungan ini, yang sudah rusak parah seperti saat ini?," sebutnya.

Sementara itu, Ramli, salah satu warga lainnya kepada Koran ini pun menyebutkan, meski sudah ada tanda larangan untuk tidak melewati ruas jalan tersebut karena adanya pembangunan jembatan, namun masih ada saja kendaraan khususnya sepeda motor yang melewati ruas jalan ini.

"Padahalnya pengecoran jembatan itu baru berlangsung beberapa hari yang lalu, bagaimana bisa kuat, jika kesadaran pengendara kendaraan bermotor tidak tertib? Kan ini semua demi kepentingan bersama, bukan kepentingan orang lain?," ingatnya.

Dijelaskan, dirinya sudah beberapa kali menegur agar pengendara kendaraan bermotor pada malam hari, belum bisa melewati jembatan tersebut, namun masih saja pengendara melakukannya.

"Jadi intinya kesadaran masyarakat kita masih rendah, sehingga sebenarnya fasilitas umum tersebut diperuntukan bagi kepentingan kita, akan tidak berkualitas lagi dan pasti akan rusak lagi seperti keadaan sebelumnya. Jadi jangan salahkan pemerintah, jika kita sendiri tidak mendukung pembangunan ini," tegasnya. [RadarSorong]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment