.

Program Pemberdayaan dan Pengembangan Putra Putri Papua (P5) Kabupaten Jayapura akan Dievaluasi

SENTANI (JAYAPURA) - Program Pemberdayaan dan Pengembangan Putra Putri Papua (P5) asli Kabupaten Jayapura akan dievaluasi kembali, kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jayapura Alex Rumbobia kepada Inspirasi di Sentani, Jumat (06/09/2013).

“Untuk P5 tidak ada perubahan karena kami masih menunggu arahan dari Bupati Kabupaten Jayapura,” tandas Alex.

Menurut Alex, secara khusus untuk peserta P5 wajib mengikuti evaluasi dan pembinaan bersama tim yang telah dibentuk oleh pemerintah Kabupaten Jayapura dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) terkait di dalamnya.

“Sementara ini tidak akan ada perubahan manajemen apapun dalam program P5 ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan salah satu kebijakan pemerintah Kabupaten Jayapura adalah program P5 yang telah berlangsung selama lima tahun yang dimulai pada 2007 lalu, dengan menyekolahkan anak-anak asli Kabupaten Jayapura baik di sekolah formal maupun non formal seperti di Akademi TNI.

“Program tersebut yang dikhususkan bagi putera puteri Papua asli Kabupaten Jayapura dibiayai dari dana otonomi khusus pemerintah Kabupaten Jayapura,” urainya.

Ia mengungkapkan kebijakan pemerintah ini salah satunya bertujuan untuk membebaskan anak-anak Papua dari kebodohan, ketertinggalan, dan kemiskinan, untuk menghadapi dunia globalisasi serta mewujudkan ciri kemandirian bagi masyarakat.

Berdasarkan data yang dihimpun Inspirasi, tahap seleksi awal (2007) diikuti sebanyak 480 peserta, yang dinyatakan lulus sebanyak 34 orang yang selanjutnya mengikuti kursus pemantapan Bahasa Inggris di IALF (Indonesia Australia Language Foundation) Denpasar Bali tahun 2008.

Peserta yang dinyatakan lulus sebanyak 32 orang mengikuti Pendidikan di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri adalah Universitas Pelita Harapan Jakarta sebanyak 18 orang (S1 sebanyak 13 orang, S2 sebanyak 5 orang) dan Universitas Cenderawasih sebanyak 1 orang.

Karena standar nilai yang telah ditetapkan tidak mencukupi, 7 orang mengalami DO (Drop Out). Peserta yang dikirim untuk mengikuti pendidikan luar negeri (Australia) sebanyak 14 orang (S1 sebanyak 10 orang, S2 sebanyak 4 orang) antara lain Perth, Canberra, Melbourne, Brisbane.

Sebagai tindak lanjut P5, pada tahun 2009 telah dilakukan perekrutan sebanyak 17 peserta untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di IALF Denpasar, yang dinyatakan lulus sebanyak 6 peserta (5 orang telah dikirim ke Australia).

Selain itu pada tahun 2009 telah dibuat kerjasama seleksi masuk Akademi AL, AU dan AD dengan peserta AKMIL AL sebanyak 16 orang (lulus 1 orang), AKMIL AU sebanyak 2 orang (keduanya gagal), AKMIL AD sebanyak 16 orang (lulus 1 orang). Tahun 2010 bertambah 1 orang yang lulus seleksi pada AKMIL AD. [InspirasiBangsa]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment