.

Tanah Papua Kekurangan Juri dan Wasit Karate

ABEPURA (KOTA JAYAPURA) – Masih minim jumlah juri dan wasit dalam cabang Karate khusus di Papua dan Papua Barat. Minimnya juri ini akan  berdampak terhadap penilaian dalam Porprov nanti.

Hal disampaikan oleh Anggota Dewan Wasit Forki Provinsi Papua, Manase Opur ke tabloidjubi.com di Abepura,Kota Jayapura, Kamis (05/09/2013). Menurut dia, jika pertandingan Porprov terjadi dan diikiuti kurang lebih 500-an atlit, tentu akan memberatkan juri dan wasit itu sendiri.

“Kelihatan wasit dan juri tidak akan siap. Padahal, atlet karate di Papua ini cukup banyak dan peran wasit ini sangat sentral. Kita butuh wasit yang berkualitas. Dengan begitu,  bisa menentukan atlet yang berkualitas juga,” ujar dia.

Lanjut dia,  jumlah wasit ataupun juri di cabor (cabang olahraga) karate masih jauh dari harapan. Juri atau wasit harus berjumlah 10 persen dari jumlah atlit yang ada di setiap  kompetisi. “Misalnya dalam suatu kompetisi terbuka karate terdiri dari 500 peserta, maka seharusnya ada 50 wasit atau juri yang menanganinya. Tapi di Papua, jumlah wasit atau juri ini berlisensi nasional masih jauh dari harapan,” katanya.

Secara berjenjang, kata dia, pihaknya mempunyai 20 wasit saja di Papua. Tentunya, akan mempengaruhi kinerja wasit yang ada di Papua, saat pagelaran Porprov bulan depan. Pasalnya, ada 20 kab/kota yang mengikuti cabor karate. “Kondisi seperti ini sangat berat. Secara tidak langsung, akan mempengaruhi kualitas atlet itu sendiri,” tuturnya.

Saat ini, penjenjangan yang terjadi di Forki Papua, banyak dilakukan secara pribadi. Bertolak dari itu, diharapkan ada perhatian khusus dari KONI Papua untuk bertindak tegas terkait minimnya wasit.

Hal serupa juga disampaikan Sekretaris FORKI Papua, Cliford Korwa.  Cliford mengaku ada kekurangan wasit yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Persoalan ini akan memaksakan pihaknya menunjukkan bahwa Papua harus ada perwakilan di dewan Pusat Forki pusat. “Ya, memang kita kekurangan wasit, di Papua kita masih kurang wasit,” ungkapnya.

Akan tetapi, tambah dia, pada pertandingan, tidak terlalu menggangu Porpov. Sebab, dua hari sebelum pelaksanaan pertandingan, pihak Forki Papua meminta agar ada penyegaraan/penataran wasit untuk mengasah  teknik-teknik penjurian.Semua pengcab karate diharapkan mengirimkan juri atau wasit perwakilan. “Dan disitu akan diberikan cara-cara memimpin dalam pertandingan dan kaidah-kaidah pertandingan sesuai dengan WKF,” ujarnya. [TabloidJubi]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment