.

Beli Solar Tidak Wajar, Dua Bus Milik Pemda Maybrat Diamankan Polsek Sorong Kota

KOTA SORONG - Pantas saja jika belakangan ini antrian panjang pengisian solar terjadi di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bagaimana tidak, se­telah ditemukan oknum TNI dan oknum polisi memanfaatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu dengan sengaja menggunakan tangki modifikasi , kemarin (08/10/2013) polisi juga mengamankan dua bus yang dipakai untuk membeli solar secara tidak wajar di SPBU Jalan Baru.

Dua bus kedapatan membeli solar dengan menggunakan derigent. Dua bus tersebut yakni satu diantaranya yakni bus bantuan Kementerian Perhubungan tahun 2012 yang diduga milik Pemda Kabupaten Maybrat serta bus yang beroperasi untuk perusahaan Arar itu kini diamankan di Mapolsek Sorong Kota. Kedua bus itu kedapatan mengi­si solar di SPBU Jalan Baru dan kemudian terpantau oleh anggota Polsek. Setelah diperiksa, di dua bus tersebut ditemukan derigent yang berisi solar. Bus bantuan Kementrian Perhubungan yang tidak memasang nomor polisi (nopol) itu diketahui membeli solar sebanyak 5 derigent, yang disimpan disela kursi penumpang sebelah kanan belakang.

Setelah diamankan di Mapolsek Sorong Kota, pengemudi bus, Mi (25) yang dimintai keterangan penyidik mengatakan, Ia sengaja membeli solar didalam derigent untuk stok, lantaran bus tersebut akan menuju ke Maybrat. Hal itu dilakukan karena tidak adanya SPBU di sepanjang jalan dan di Maybrat sehingga mengharuskan Ia membeli dengan derigent sebagai stok untuk perjalanan pulang.

Menurut sopir bus itu, derigent ukuran 30 liter dimaksudkan untuk persiapan jika bahan bakar kendaraan habis di jalan. Dari pantauan Koran ini, didalam bus sendiri sebenarnya terdapat enam derigent tetapi hanya lima yang sudah berisi penuh dengan solar. Sedangkan di bus yang berope­rasi untuk perusahaan Arar dengan nopol DS 7704 ZA yang dikemudikan GU (34) -warga yang beralamatkan di SP 1-, polisi menemukan tiga buah derigent dengan ukuran yang sama yang juga berisi solar. Menurut pengakuannya, tiga derigent solar itu dibeli untuk persiapan stok saat mobil beroperasi keesokan harinya, diduga karena pengemudi enggan mengantri karena melihat antrian panjang di SPBU.

Apa pun alasanya, karena sudah membeli dengan menggunakan derigent, kedua bus itu pun diamankan di Mapolsek untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut. Kanit Reskrim Iptu Soleman Tonenggo yang dikonfirmasi wartawan kemarin mengatakan, sampai dengan kemarin pihaknya belum dapat menentukan adanya pelanggaran yang dilakukan kedua kendaraan mengingat alasan yang diberikan.

Kemarin, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap pengemudi untuk mengetahui maksud dan tujuan membeli solar menggunakna derigent. Adapun kronologis diaman­kannya dua bus tersebut berawal dari adanya pengawasan yang dilakukan anggota Polsek Sorong Kota di SPBU. Saat melakukan pengawasan di SPBU Jalan Baru sekitar pukul 12.00 WIT, anggota melihat ada bus yang membeli solar menggunakan derigent. Setelah keluar dari SPBU itulah, anggota lalu menghentikannya dan mengarahkannya ke Mapolsek untuk dimintai keterangan.

Antri Sejak Malam Hari


Menyusul antrian panjang pengisian solar di SPBU, saat ini, anggota Polsek Sorong Kota sedang meningkatkan pengawasan di SPBU Sorpus dan Jalan Baru . Dari hasil pengawasan dan pemantauan kemarin, terbukti di SPBU Sorpus sendiri sejak siang hari langsung sepi. Tidak diketahui secara pasti apakah sepi dikarenakan para pemain solar takut ditangkap.
Namun dari pantauan Koran ini, sekitar pukul 14.00 WIT, sudah tidak ada lagi antrian panjang di pinggir jalan yang biasanya sampai menggunakan dua jalur. Namun di depan pintu masuk SPBU, pihak petugas memasang tanda pemberitahuan jika BBM solar habis. Antrian mulai mereda juga terlihat di SPBU Jalan Baru yang mulai berkurang setelah diawasi oleh polisi.

Antrian panjang masih terlihat di SPBU Km 9, pagi hari antrian kendaraan masih terus mengular hingga di mata Jalan Victory. Diakui oleh salah satu anggota Polsek Sorong Kota, saat mengetahui ada polisi yang berjaga-jaga di SPBU, beberapa kendaraan yang sedang mengantri memilih untuk keluar dari antrian dan menghilang. Diduga kendaraan tersebut menggunakan tangki modifikasi sehinga takut ditangkap polisi.

Dari ulah nakal para pelaku yang menggunakan tangki modifikasi, yang merasakan dampaknya secara langsung adalah para sopir truk ataupun kendaraan pribadi atau umum lainnya. Untuk mendapatkan solar, sejak malam hari sekitar pukul 21.00 WIT, sudah banyak kendaraan yang mengantri di depan pintu SPBU. Padahal, BBM baru disuplai oleh Pertamina ke SPBU pada pagi hari.

Seorang pengendara yang namanya enggan dikorankan saat berbincang dengan Koran ini mengatakan, ia sengaja antri sejak malam karena saat pagi hari antrian sudah panjang. "Supaya bisa dapat cepat karena kita mau kerja, kalau pagi datang antrian sudah panjang,"tuturnya. Susahnya, meski sempat meninggalkan mobilnya di depan SPBU tetapi pada malam hari ia harus menungguinya hingga pagi. [RadarSorong]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment