.

Mayat Janin Lak-laki Ditemukan Terapung dekat Gereja GKI Pengharapan

KOTA JAYAPURA – Heboh Penemuan mayat. Janin bayi jenis kelamin laki-laki yang diperkirakan 6 atau 7 bulan ditemukan terapung di belakang halaman Gereja GKI Pengharapan, tepatnya di belakang kantor Dewan Perwakilan Rakyat (DPRP), Kamis (27/03/2014) siang sekitar pukul 12.00 WIT.

Janin yang diduga merupakan hasil aborsi itu, langsung dievakuasi oleh salah seorang warga yang juga sebagai jemaat Gereja Pengharapan dengan menggunakan mobil jenazah milik gereja ke kamar Mayat RSUD Dok II jayapura.

Tidak lama kemudian, Tim Penyidik Reserse dan Kriminal Polsek Jayapura Utara langsung menuju ke Kamar Mayat untuk melihat kondisi Janin, kemudian ke lokasi kejadian untuk meminta keterangan sejumlah saksi.

Pengamatan Bintang Papua di RSUD Dok II Jayapura, tampak Janin tersebut terlihat postur tubuh lengkap, namun kulit bagian belakang mulai dari kaki, punggung dan kepala hangus, akibat terkena terik matahari dibungkus dengan kain handuk warna putih.

Kepala Kamar Mayat RSUD Dok II Jayapura, Abraham Melkianus Soflangit saat ditemui wartawan mengungkapkan, janin tersebut ditemukan oleh salah seorang ibu rumah tangga, istri dari Oskar.

Dimana, kata dia, janin nahas itu ditemukan oleh istri Oskar salah satu sopir Mobil Jenazah milik Gereja Pengarapan. “Awalnya dia (saksi)  duduk di para-para belakang Gereja Pengarapan lalu melihat janin tersebut terapung di atas laut, namun berpikir hanya seekor Kucing atau Tikus yang mati,” ujarnya.
Lanjut dia, ketika saksi tersebut merasa penasaran langsung memanggil suaminya, Oskar untuk memastikan janin tersebut dan ternyata janin yang sudah meninggal. “Saat itu juga, oskar membawanya ke kamar Mayat dengan menggunakan Mobil Jenazah milik Gereja Pengarapan,” jelasnya.

Menurut Abraham dengan panggilan akrabnya Bram ini, janin tersebut diperkirakan dari kali Anafri lalu hanyut ke laut dan bayi itu diduga masih segar. “Itu masih segar dan perkirakan dibuang pada subuh tadi, namun saya tidak bisa memastikan apakah hasil aborsi atau pada saat ibu kandungnya keluar ke kamar kecil lalu keluar,”pintanya.

Bram mengemukakan, pihaknya belum bisa mengambil tindakan untuk mengubur janin tersebut, karena polisi masih berada dilokasi kejadian untuk memintai keterangan saksi yang melihat peristiwa itu.

“Ya, nanti kita lihat hasil pihak kepolisian dan kalau nantinya tidak menemukan ibu kandungnya, maka direncanakan akan dikubur di dekat Kamar Mayat RSUD Dok II Jayapura,” pungkasnya. [BintangPapua]
Bagikan ke Google Plus

0 comments:

Post a Comment